Sabtu, 06 Agustus 2011

FATWA SYAIKH MUHAMMAD AL-MADKHALI MENGENAI DEMONSTRASI DI TUNISIA

bismillahirrohmanirrohim

Pertanyaan: Seorang ikhwah dari Tunisia bertanya "Ya syaikh, mengenai keadaan sekarang ini yang terjadi di Tunisia, berupa kekacauan dan huruhara. apa saran anda tentang ini?"
Jawapan : Demi Allah! kami tidak membenarkan dan menyetujui dengan apa yang terjadi di Tunisia. Pada kenyataannya, mereka (para pemberontak pembangkang) tidaklah mengikuti ajaran Nabi Sallallahu alaihi wasallam ataupun para sahabat Radhiyallahu anhum dalam masalah ini.

Mereka hanya mengikuti Barat : Eropah dan Amerika. Dan buktinya mudah dicari kerana terdapat pada apa yang digembar-gemburkan oleh pemimpin pembangkang dari negara ini. Ada yang berkata bahawa apakah itu dari parti sosialis ataupun dari kelompok sayap kiri atau dari kelompok-kelompok lain yang kami dengar..mereka semua membawa pendapat yang sama iaitu:

"Kami belum mencapai tingkat yang sama dalam masalah kebebasan berpendapat sebagaimana yang dimiliki oleh orang Barat!"

Masya Allah!!.. Ini ertinya bahawa anda mampu berbicara mengenai apa saja yang anda sukai walaupun itu ucapan kemaksiatan, kekafiran, kebidahan, kesesaran, dan sebagainya. Idea ini adalah suatu kebatilan.

Untuk menyelesaikan masalah ini seorang hamba Allah harus kembali kepada-Nya dengan cara yang baik, melalui taubat yang ikhlas dan mengharap serta menempuh jalan-Nya Allah Tabaaraka wa ta’ala. Sekali ini dilakukan, maka mereka boleh mengharapkan datangnya kebaikan. Namun, jika mereka cuba menyelesaikan masalah dengan mengimplimintasikan ideologi Barat, maka tidaklah ada jalan kebaikan bagi mereka kecuali jalan keluar yang buruk. Hasilnya akan berupa kerosakan, dan kami berlindung kepada Allah dari hal tersebut! Dan sebagaimana yang anda lihat, kita boleh menyaksikan ratusan nyawa melayang dan terluka. Kematian meningkat secara dramatik, Di Aljazair sekitar 50-an dan di Tunisia juga sama.

Juga apakah diperbolehkan seseorang membunuh dirinya kerana dia tidak mendapat pekerjaan? Membakar tubuhnya? Inilah yang menyulut semua kejahatan yang terjadi di Tunisia sekarang dan ini adalah hal yang terlarang. Ini tidak diperbolehkan.

Baginda Sallallahu alaihi wasallam pernah menghabiskan 2 bulan tanpa makanan selain kurma dan air. Demi Allah, aku bertanya kepadamu! Apakah mereka (di Tunisia) mencapai keadaan seperti itu ?

Subhanallah! Pada waktu itu, tidak ada api yang dinyalakan (untuk memasak) di rumah Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam. Jadi, mereka bersabar. Dan ketika mereka menunjukkan kesabaran, dan rasa takut kepada Allah, maka Allah memberkati mereka. Mereka mesti bertaubat kepada Allah dan kembali kepada-Nya. seperti firman-Nya:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (Nuh 10-12)

Maka diwajibkan kepada kita untuk kembali kepada Allah, dan jika kita telah melakukannya maka Allah akan menghilangkan kejahatan yang menimpa.

Pada tahun kekeringan (ramadah) dimasa kepemimpinan khalifah Umar bin khattab, apakah orang orang pergi keluar demonstrasi dan berkata tidak ada pekerjaan? tidak ada makanan? Taraf kehidupan yang rendah? Mereka tidak melakukan ini ! Inilah wahai saudaraku! Mereka mempelajarinya dari Barat yang kafir. Dan ini tidak dibenarkan! Kita umat Islam dan kita punya aturan dan bimbingan tersendiri. Kita bersabar sampai Allah-lah yang membawa keselamatan pada kita. Dengan sabar dan tabah kita berusaha keras untuk kembali kepada Allah dengan memperbetulkan diri sendiri. Dan mengajak orang orang untuk kembali kepada-Nya dan mereformasi diri sendiri maka Allah akan mengubah keadaan mereka. Allah berfirman :

وَأَلَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لأسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا

Dan bahawasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). (Al Jin: 16)

Dan firman-Nya :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (At Thalaq: 4)

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (At Thalaq:3)

Sekarang kita harus mengingatkan umat tentang perbezaan antara kita dengan orang kafir. Dan memperingatkan mereka dengan apa yang telah Allah karuniakan, apa yang Dia perintahkan kepada kita melalui ayat-ayat-Nya yang jelas dan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam didalam hadis-hadis sahih mengenai permasalahan ini. Maka penting untuk kita memahami bahawa orang-orang kafir memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan masalah mereka, dan kaedah / metodologi mereka itu tidak sesuai dan bertepatan untuk kita. Diwajibkan bagi kita untuk mengikuti petunjuk Allah.

Dan sungguh menyedihkan ketika mengamati dua aliran yang ada pada mereka (pemberontak / pembangkang):

1. Gerakan politik Orang orang Athies (Tidak mempercayai tuhan), Sekular, sosialis dan komunis, dan..
2. Ikhwani (kelompok Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan Al-Banna) yang mengambil pemikirannya dari golongan Khawarij.


Kedua kelompok ini memanas-manaskan warga, yang mana mereka anggap sebagai kayu api sehingga mereka boleh memasak dan bersantap dengannya. Warga masyarakat ini adalah bahan bakar mereka. Warga yang malang ini mati sehingga buah boleh dikumpulkan, ertinya kelompok lain boleh memasak di atas kayu api itu. Mereka yang tewas dan yang membakar tubuhnya adalah salah satu darinya, atheis, sesat ataupun mubtadi’ khawarij. Merekalah yang menyulut api fitnah. Kita harus tahu bahawa seorang muslim harus taat (pada pemerintah dalam perkara yang baik), patuh, walaupun dipukul  punggungnya atau dirampas harta miliknya. Padahal mereka (para pembangkang) tidak pernah dipukul punggungnya atau dirampas hartanya. Tapi mereka membawa kematian pada diri mereka sendiri dan menjarah harta orang lain: merosak rumah, membakar kenderaan, kedai, bank dan pejabat-pejabat pemerintah. Ini tidak diperbolehkan! Nabi Sallallahu alaihi wasallam memerintahkan kita untuk taat dan patuh (pada pemimpin) walaupun mereka bertindak melampaui batas pada hak kita. Ini yang wajib bagi kita.

Dan kita mesti memberikan hak mereka dan memohon kepada Allah atas hak kita. Dan jika kita gagal mendapatkan hak ini di dunia, maka kita akan menerimanya bersama Allah tabaaraka wata’ala. Aku mohon kepada Allah keselamatan bagi kita semua.

[Dirakam pada hari Rabu 8 Safar 1432 H/ 12 januari 2011 di Madinah, Arab Saudi.]

Teks dalam Bahasa Arab: http://www.sahab.net/forums/showpost.php?p=816651&postcount=6

Teks dalam bahasa Inggeris : http://blog.athaar.org/?p=255

Rakaman Suara: https://www.box.net/shared/static/x1bnr8g97r.mp3

Sumber: http://alfirqatunnajiyyah.blogspot.com/2011/02/fatwa-tunisia.html

https://www.facebook.com/groups/manhaj.salaf/#!/groups/manhaj.salaf/doc/?id=157914950950770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar